Untuk dapat
melaksanakan tugasnya secara profesional seorang guru dituntut dapat memahami
dan memenuhi ketrampilan yang memadai.
Guru harus bisa mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif,
kreatif, dan menyenangkan sebagaimana diisyaratkan dalam kurikulum tingkat
satuan pendidikan.
Dalam diskusi
pendidikan dan latihan profesi guru, M. Nur Rokhman mengatakan ada beberapa
contoh model pendekatan bernuansa kreatif yaitu :
1. Reading Guide (Penuntun Bacaan)
Ø
Tentukan
bacaan yang akan dipelajari
Ø
Buat
pertanyaan-prtanyaan yang akan dijawab atau kisi-kisi untuk mengerjakan
permasalahan berdasarkan bacaan yang telah ditentukan
Ø
Bagikan
bahan bacaan dengan pertanyaan atau kisi-kisi yang telah disiapkan kepada para
peserta didik
Ø
Tugas
para pendidik, mempelajari bacaan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan atau
memecahkan permasalahan berdasarkan kisi-kisi yang ada. Kegiatan menjawab pertanyaan atau kisi-kisi bisa
secara individual, atau kelompok. Batasi aktivitas para peserta didik, sehingga
tidak memakan waktu yang berlebihan.
Ø
Bahaslah
bersama contoh jawaban atau pekerjaan dari peserta didik. Berikan ulasan dan
kesimpulan.
Catatan:
Topik untuk satu
pertemuan dapat dibagi menjadi beberapa bacaan dengan pertanyaan atau kisi-kisi
masing-masing
2. Active Debate
Ø
Kembangkan
sebuah pertanyaan yang terkait dengan persoalan kontroversial yang berhubungan
dengan topik pembelajaran. (pki?)
Ø
Bagi
kelas ke dalam dua kelompok. Kelompok yang pro dan kontra.
Ø
Masing-masing
kelompok yang pro dan kontra membentuk sub kelompok antara 2-3 sub kelompok
(mengembangkan dan merumuskan argumen-argumen untuk mendukung kelompoknya).
Ø
Setiap
sub kelompok menunjuk jurubicara masing-masing.
Ø
Siapkan
di depan kleas 2-4 kursi (sesuai jumlah sub kelompok) untuk masing-masing
kelompok. Masing-masing juru bicara menempati kursi yang ada di depan kelas.
Peserta didik
yang lain duduk di belakang masing-masing juru bicaranya (bisa
dimodifikasikan).
Ø
Mulailah
debat dengan menampilkan juru bicara secara bergantian antara yang pro dan yang
kontra dengan argumen masing-masing.
Ø
Berikut
masing-masing kelompok/sub kelompok mempersiapkan dan menyampaikan bantahan dan
argumen berikutnya. Demikian terus dilakukan sampai dianggap waktu cukup.
Ø
Setelah
selesai para peserta didik kembali pada posisi kelas.
Ø
Refleksi
(bisa oleh siswa ataupun guru).
Model debat ini dapat dimodifikasi
dengan nama beragam:
§ Pilih masalah
atau isu-isu yang dimiliki beberapa perspektif, teori atau pendapat. Misalnya:
Teori tentang masuknya pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia.
§ Bagi para
peserta didik dalam beberapa kelompok sesuai dengan perspektif/teori Brahmana,
teori Ksatria, teori Waisya dan teori Arus Balik. Jadi ada 4 kelompok.
§ Masing-masing
kelompok merumuskan argumen sesuai dengan teori pada kelompoknya. Kalau pada
kelompok teori Brahmana, merumuskan argumen-argumen yang mendukung teori
Brahmana, dan begitu untuk kelompok yang lain.
§ Masing-masing
kelompok dapat menunjukkan juru bicaranya.
Catatan:
§ Dalam debat
tidak perlu menentukan kelompok mana yang menang dan benar, kelompok yang mana
yang kalah dan salah.
§ Usahakan setiap
argumen selesai disampaikan bisa diiringi dengan tepuk tangan.
3. Learning Start With A Question
Ø
Pilih
bahan bacaan atau teks yang sesuai dengan topik, bagikan kepada para peserta
didik. Bacaan tidak harus dibuat atau dicopy kemudian dibagi pada peserta
didik, tetapi tidak dilakukan dengan memilih bab atau pada buku pelajaran yang
sudah ada.
Ø
Peserta
didik diminta untuk mempelajari bacaan tadi secara sendirian atau berpasangan.
Ø
Peserta
didik diminta untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami atau
ada hal-hal yang perlu dibahas. Jika waktu memungkinkan, beberapa peserta didik
atau pasangan-pasangan tadi digabungkan sehingga menjadi pasangan/kelompok
baru. Kelompok baru ini diminta untuk membahas point-point yang tidak dipahami yang sudah diberi tanda
dari masing-masing peserta didik/pasangan, dan kemudian, merumuskan pertanyaan
tentang materi yang telah mereka baca dan belum dipahami tadi.
Ø
Kumpulkan
pertanyaan-pertanyaan dari masing-masing kelompok.
Ø
Guru
dapat membahas bersama peserta didik pertanyaan-pertanyaan yang terkumpul, atau
kalau waktu memungkinkan pertanyaan-pertanyaan dari masing-masing kelompok tadi
dikembalikan ke kelompok, dengan cara silang (kelompok akan menerima pertanyaan
yang dirumuskan kelompok lain), dan masing-masing kelompok menjawab atau
memecahkan pertanyaan-pertanyaan yang diterima. Masing-masing kelompok bisa
bekerja di kelas, bisa di perpustakaan dengan bahan bacaan yang tersedia.
Ø
Peserta
didik kembali pada posisi masing-masing kelompok untuk menyampaikan
jawaban-jawabannya atas pertanyaan yang diterima. Kelompok lain bisa
menambahkan, dan guru memberikan komentar akhir.
Catatan:
Kalau pertanyaan-pertanyaan tadi dibahas
bersama-sama antara guru dan peserta didik, langkah kegiatan kelompok pada
point ke 5, ditiadakan, dan guru cukup memberikan ulasan.
4. Make A Match
Ø
Guru
menyiapkan kartu (satu bagian permasalahan bagian yang lain jawab)
Ø
Tiap
siswa mendapat kartu
Ø
Tiap
siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang
Ø
Tiap
siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok
Ø
Siswa
yang dapat menemukan pasangan sebelum batas waktu diberi poin
Ø
Setelah
satu babak, kartu dikocok, dan dibagikan lagi
Ø
Demikian
seterusnya
Ø
Kesimpulan
5. Bertukar Pasangan
Langkah-langkah:
Ø
Setiap
siswa mendapat satu pasangan (guru biasa menunjukkan pasangannya atau siswa
menunjuk pasangannya)
Ø
Guru
memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya
Ø
Setelah
selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain
Ø
Kedua
pasangan tersebut bertukar pasangan masing-masing psangan yang baru ini saling
menanyakan dan mengukuhkan jawaban mereka
Ø
Temuan
baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada pasangan
semula
6. Group Resume
Ø
Bagilah
para peserta didik menjadi beberapa kelompok kecil 3-5 anggota.
Ø
Berikan
permasalaha atau bahan bacaan pada setiap kelompok. Bagikan pula kertas (kalau
bisa seukuran koran), transparansi, dan alat tulisnya.
Ø
Setiap
kelompok membahas dan memecahkan permasalahan yang diterima, dan kemudian
membuat resume di atas kertas/transparansi yang telah dibagikan
Ø
Masing-masing
kelompok diminta mempresentasikan, dan kelompok lain dapat menanggapi.
Ø
Berikan
respon dan kesimpulan dari materi yang telah dikaji.
7. Jigsaw
Ø
Bagilah
kelas dalam kelompok-kelompok besifat heterogen, terutama dilihat dari segi
kemampuannya. Kelompok ini dinamakan home
teams.
Ø
Siapkan
bahan ajar dalam bentuk teks, gambar-gambar beberapa set dengan jumlah kelompok
dalam kelas (kalau satu kelas 5 kelompok, juga ada 5 set bahan ajar/topik)
Ø
Tiap
peserta didik bertanggung jawab mempelajari suatu bagian dari bahan ajar
Ø
Setiap
peserta didik yang mendapat bagian yang sama dari masing-masing kelompok yang
berbeda berkumpul untuk saling membantu mengkaji bahan yang akan menjadi
tanggung jawabnya. Kumpulan peserta didik ini disebut dengan kelompok pakar (expert group)
Ø
Kelompok
home teams mendiskusikan hasil hasil
kajian yang diperoleh dari kelompok pakar. Untuk memperluas wawasan, kalau
waktu cukup, beberapa kelompok bisa presentasi untuk mendapatkan masukan dari
kelompok lain.
Ø
Setelah
itu guru melakukan evaluasi mengenal bahan yang telah dipelajari
Ø
Peserta
didik yang berpresentasi dan mencapai skor sempurna perlu diberi penghargaan
8. Numbered Heads Together
Ø
Siswa
dibagi dalam kelompok, siswa dalam setiap kelompok mendapatkan nomor
Ø
Guru
memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
Ø
Kelompok
mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat
mengetahui jawabannya
Ø
Guru
memanggil salah satu nomor siswa. Siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan
hasil kerja sama kelompk meraka.
9. Talking Stik
Ø
Guru
menyiapkan sebuah tongkat
Ø
Guru
menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan
kepada siswa untuk membaca dan mempelajari materi pada pegangannya/paketnya
Ø
Setelah
selesai membaca buku dan mempelajarinya mempersilahkan siswa untuk menutup
bukunya
Ø
Guru
mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah guru memberikan
pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian
seterusnya sampai sebagian besar siswa mendpat bagian untuk menjawab setiap
pertanyaan guru
Ø
Guru
memberikan kesimpulan
Ø
Evaluasi
Ø
Penutup
10. Snowball Throwing
Ø
guru
menyampaikan materi yang akan disajikan
Ø
guru
membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk
memberikan penjelasan tentang materi
Ø
masing-masing
ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan
materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya
Ø
kemudian
masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu
pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok
Ø
kemudian
kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang
lain selama ± 15 menit
Ø
setelah
siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk
menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara
bergantian
Ø
evaluasi
Ø
penutup
11. Inside-Outside-Circle (Lingkaran Kecil-Lingkaran
Besar)
Oleh Spencer
Kagan
“Siswa saling
membagi informasi pada saat yang bersamaan, dengan pasangan yang berbeda dengan
singkat dan teratur”
Ø
separuh
kelas berdiri membentuk lingkaran kecil dan menghadap keluar
Ø
separuh
kelas lainnya membentuk lingkaran diluar lingkaran pertama, menghadap ke dalam
Ø
dua
siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagi informasi.
Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang
bersamaan
Ø
kemudian
siswa berada di lingkaran kecil diam di tempat, sementara siswa yang berada di
lingkaran besar bergeser atau dua langkah serah jarum jam
Ø
sekarang
giliran siswa berada dalam lingkaran besar yang membagi informasi. Demikian
seterusnya
12. Cooperative Script
Ø
guru
membagi siswa berpasangan
Ø
guru
membagi wacana untuk dibaca dan diringkas
Ø
guru/siswa
menetapkan siapa yang pertama sebagai pembicara dan siapa sebagai pendengar
Ø
pembicara
menyampaikan ringkasan dengan memasukkan ide-ide pokok, pendengar:menyimak,
mengoreksi, melengkapi
Ø
bertukar
peran (Pembicara Pendengar)
Ø
kesimpulan
guru
Jika guru telah
memahami konsep atau teori dasar pembelajaran yang merujuk pada proses
pembelajaran, pada dasarnya guru pun dapat secara kreatif mencobakan dan
mengembangkan model pembelajaran tersendiri yang khas, sesuai dengan kondisi
nyata di tempat kerja masing-masing.
Sehingga pada gilirannya akan muncul model-model pembelajaran versi guru
yang bersangkutan yang tentunya semakin memperkaya khasanah model pembelajaran
yang ada.