Minggu, 22 Januari 2012

Model Pendekatan Bernuansa Kreatif



Untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional seorang guru dituntut dapat memahami dan memenuhi ketrampilan yang memadai.  Guru harus bisa mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif, dan menyenangkan sebagaimana diisyaratkan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Dalam diskusi pendidikan dan latihan profesi guru, M. Nur Rokhman mengatakan ada beberapa contoh model pendekatan bernuansa kreatif yaitu :

1.       Reading Guide (Penuntun Bacaan)
Ø  Tentukan bacaan yang akan dipelajari
Ø  Buat pertanyaan-prtanyaan yang akan dijawab atau kisi-kisi untuk mengerjakan permasalahan berdasarkan bacaan yang telah ditentukan
Ø  Bagikan bahan bacaan dengan pertanyaan atau kisi-kisi yang telah disiapkan kepada para peserta didik
Ø  Tugas para pendidik, mempelajari bacaan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan atau memecahkan permasalahan berdasarkan kisi-kisi yang ada. Kegiatan  menjawab pertanyaan atau kisi-kisi bisa secara individual, atau kelompok. Batasi aktivitas para peserta didik, sehingga tidak memakan waktu yang berlebihan.
Ø  Bahaslah bersama contoh jawaban atau pekerjaan dari peserta didik. Berikan ulasan dan kesimpulan.
Catatan:
Topik untuk satu pertemuan dapat dibagi menjadi beberapa bacaan dengan pertanyaan atau kisi-kisi masing-masing

2.       Active Debate
Ø  Kembangkan sebuah pertanyaan yang terkait dengan persoalan kontroversial yang berhubungan dengan topik pembelajaran. (pki?)
Ø  Bagi kelas ke dalam dua kelompok. Kelompok yang pro dan kontra.
Ø  Masing-masing kelompok yang pro dan kontra membentuk sub kelompok antara 2-3 sub kelompok (mengembangkan dan merumuskan argumen-argumen untuk mendukung kelompoknya).
Ø  Setiap sub kelompok menunjuk jurubicara masing-masing.
Ø  Siapkan di depan kleas 2-4 kursi (sesuai jumlah sub kelompok) untuk masing-masing kelompok. Masing-masing juru bicara menempati kursi yang ada di depan kelas.
Peserta didik yang lain duduk di belakang masing-masing juru bicaranya (bisa dimodifikasikan).
Ø  Mulailah debat dengan menampilkan juru bicara secara bergantian antara yang pro dan yang kontra dengan argumen masing-masing.
Ø  Berikut masing-masing kelompok/sub kelompok mempersiapkan dan menyampaikan bantahan dan argumen berikutnya. Demikian terus dilakukan sampai dianggap waktu cukup.
Ø  Setelah selesai para peserta didik kembali pada posisi kelas.
Ø  Refleksi (bisa oleh siswa ataupun guru).
Model debat ini dapat dimodifikasi dengan nama beragam:
§  Pilih masalah atau isu-isu yang dimiliki beberapa perspektif, teori atau pendapat. Misalnya: Teori tentang masuknya pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia.
§  Bagi para peserta didik dalam beberapa kelompok sesuai dengan perspektif/teori Brahmana, teori Ksatria, teori Waisya dan teori Arus Balik. Jadi ada 4 kelompok.
§  Masing-masing kelompok merumuskan argumen sesuai dengan teori pada kelompoknya. Kalau pada kelompok teori Brahmana, merumuskan argumen-argumen yang mendukung teori Brahmana, dan begitu untuk kelompok yang lain.
§  Masing-masing kelompok dapat menunjukkan juru bicaranya.
Catatan:
§  Dalam debat tidak perlu menentukan kelompok mana yang menang dan benar, kelompok yang mana yang kalah dan salah.
§  Usahakan setiap argumen selesai disampaikan bisa diiringi dengan tepuk tangan.



3.       Learning Start With A Question
Ø  Pilih bahan bacaan atau teks yang sesuai dengan topik, bagikan kepada para peserta didik. Bacaan tidak harus dibuat atau dicopy kemudian dibagi pada peserta didik, tetapi tidak dilakukan dengan memilih bab atau pada buku pelajaran yang sudah ada.
Ø  Peserta didik diminta untuk mempelajari bacaan tadi secara sendirian atau berpasangan.
Ø  Peserta didik diminta untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami atau ada hal-hal yang perlu dibahas. Jika waktu memungkinkan, beberapa peserta didik atau pasangan-pasangan tadi digabungkan sehingga menjadi pasangan/kelompok baru. Kelompok baru ini diminta untuk membahas point-point  yang tidak dipahami yang sudah diberi tanda dari masing-masing peserta didik/pasangan, dan kemudian, merumuskan pertanyaan tentang materi yang telah mereka baca dan belum dipahami tadi.
Ø  Kumpulkan pertanyaan-pertanyaan dari masing-masing kelompok.
Ø  Guru dapat membahas bersama peserta didik pertanyaan-pertanyaan yang terkumpul, atau kalau waktu memungkinkan pertanyaan-pertanyaan dari masing-masing kelompok tadi dikembalikan ke kelompok, dengan cara silang (kelompok akan menerima pertanyaan yang dirumuskan kelompok lain), dan masing-masing kelompok menjawab atau memecahkan pertanyaan-pertanyaan yang diterima. Masing-masing kelompok bisa bekerja di kelas, bisa di perpustakaan dengan bahan bacaan yang tersedia.
Ø  Peserta didik kembali pada posisi masing-masing kelompok untuk menyampaikan jawaban-jawabannya atas pertanyaan yang diterima. Kelompok lain bisa menambahkan, dan guru memberikan komentar akhir.
Catatan:
Kalau pertanyaan-pertanyaan tadi dibahas bersama-sama antara guru dan peserta didik, langkah kegiatan kelompok pada point ke 5, ditiadakan, dan guru cukup memberikan ulasan.

4.       Make A Match
Ø  Guru menyiapkan kartu (satu bagian permasalahan bagian yang lain jawab)
Ø  Tiap siswa mendapat kartu
Ø  Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang
Ø  Tiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok
Ø  Siswa yang dapat menemukan pasangan sebelum batas waktu diberi poin
Ø  Setelah satu babak, kartu dikocok, dan dibagikan lagi
Ø  Demikian seterusnya
Ø  Kesimpulan

5.       Bertukar Pasangan
Langkah-langkah:
Ø  Setiap siswa mendapat satu pasangan (guru biasa menunjukkan pasangannya atau siswa menunjuk pasangannya)
Ø  Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya
Ø  Setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain
Ø  Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan masing-masing psangan yang baru ini saling menanyakan dan mengukuhkan jawaban mereka
Ø  Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada pasangan semula

6.       Group Resume
Ø  Bagilah para peserta didik menjadi beberapa kelompok kecil 3-5 anggota.
Ø  Berikan permasalaha atau bahan bacaan pada setiap kelompok. Bagikan pula kertas (kalau bisa seukuran koran), transparansi, dan alat tulisnya.
Ø  Setiap kelompok membahas dan memecahkan permasalahan yang diterima, dan kemudian membuat resume di atas kertas/transparansi yang telah dibagikan
Ø  Masing-masing kelompok diminta mempresentasikan, dan kelompok lain dapat menanggapi.
Ø  Berikan respon dan kesimpulan dari materi yang telah dikaji.

7.       Jigsaw
Ø  Bagilah kelas dalam kelompok-kelompok besifat heterogen, terutama dilihat dari segi kemampuannya. Kelompok ini dinamakan home teams.
Ø  Siapkan bahan ajar dalam bentuk teks, gambar-gambar beberapa set dengan jumlah kelompok dalam kelas (kalau satu kelas 5 kelompok, juga ada 5 set bahan ajar/topik)
Ø  Tiap peserta didik bertanggung jawab mempelajari suatu bagian dari bahan ajar
Ø  Setiap peserta didik yang mendapat bagian yang sama dari masing-masing kelompok yang berbeda berkumpul untuk saling membantu mengkaji bahan yang akan menjadi tanggung jawabnya. Kumpulan peserta didik ini disebut dengan kelompok pakar (expert group)
Ø  Kelompok home teams mendiskusikan hasil hasil kajian yang diperoleh dari kelompok pakar. Untuk memperluas wawasan, kalau waktu cukup, beberapa kelompok bisa presentasi untuk mendapatkan masukan dari kelompok lain.
Ø  Setelah itu guru melakukan evaluasi mengenal bahan yang telah dipelajari
Ø  Peserta didik yang berpresentasi dan mencapai skor sempurna perlu diberi penghargaan

8.       Numbered Heads Together
Ø  Siswa dibagi dalam kelompok, siswa dalam setiap kelompok mendapatkan nomor
Ø  Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
Ø  Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengetahui jawabannya
Ø  Guru memanggil salah satu nomor siswa. Siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja sama kelompk meraka.

9.       Talking Stik
Ø  Guru menyiapkan sebuah tongkat
Ø  Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari materi pada pegangannya/paketnya
Ø  Setelah selesai membaca buku dan mempelajarinya mempersilahkan siswa untuk menutup bukunya
Ø  Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah guru memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendpat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan guru
Ø  Guru memberikan kesimpulan
Ø  Evaluasi
Ø  Penutup

10.    Snowball Throwing
Ø  guru menyampaikan materi yang akan disajikan
Ø  guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi
Ø  masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya
Ø  kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok
Ø  kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit
Ø  setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian
Ø  evaluasi
Ø  penutup

11.    Inside-Outside-Circle (Lingkaran Kecil-Lingkaran Besar)
Oleh Spencer Kagan
“Siswa saling membagi informasi pada saat yang bersamaan, dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur”
Ø  separuh kelas berdiri membentuk lingkaran kecil dan menghadap keluar
Ø  separuh kelas lainnya membentuk lingkaran diluar lingkaran pertama, menghadap ke dalam
Ø  dua siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagi informasi. Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang bersamaan
Ø  kemudian siswa berada di lingkaran kecil diam di tempat, sementara siswa yang berada di lingkaran besar bergeser atau dua langkah serah jarum jam
Ø  sekarang giliran siswa berada dalam lingkaran besar yang membagi informasi. Demikian seterusnya



12.    Cooperative Script
Ø  guru membagi siswa berpasangan
Ø  guru membagi wacana untuk dibaca dan diringkas
Ø  guru/siswa menetapkan siapa yang pertama sebagai pembicara dan siapa sebagai pendengar
Ø  pembicara menyampaikan ringkasan dengan memasukkan ide-ide pokok, pendengar:menyimak, mengoreksi, melengkapi
Ø  bertukar peran (Pembicara Pendengar)
Ø  kesimpulan guru
Jika guru telah memahami konsep atau teori dasar pembelajaran yang merujuk pada proses pembelajaran, pada dasarnya guru pun dapat secara kreatif mencobakan dan mengembangkan model pembelajaran tersendiri yang khas, sesuai dengan kondisi nyata di tempat kerja masing-masing.  Sehingga pada gilirannya akan muncul model-model pembelajaran versi guru yang bersangkutan yang tentunya semakin memperkaya khasanah model pembelajaran yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar